Header Ads

Sex Dengan Rianti Hiingga Nembak Berkali Kali






Cerita Dewasa Terupdate - Sex Dengan Rianti Hiingga Nembak Berkali Kali – Kalli ini admin Dewasa369.blogspot.com akan memberiikan sebuah Cerita Sex Terbaru Ngentot Dengan Rianti Hiingga Orgasme Berullang Kalli. Jangan kemana-mana dullu sebelum membaca ceriita ini biiar anda biisa melakukan colli.


Lullus SMU, duniia baru, duniia penuh warna. Gadis itu bernama Rianti , namun lebiih suka dipanggiil Putrri. Usia 19 tahun merupakan usiia yang sangat menggemaskan. Gw bertemu diia saat diia asyiik bergoyang di acara refreshiing kantorku. Diia adalah Lady Escort sebuah tempat karraoke yang braru dibuka tiiga bulan lallu di Sellatan Jakarta. Kusempatkan ngobrrol dengannya, dan diia menga wa bahwa diia terpaksa bekerrja untuk biiaya ujiain SMU nya tempo harri.





Masiih terbayang liiukan tubuh yang mengundang jiiwa kelelakiianku. Gw harus menakllukkannya, kata wa dallam hati. Dengan pengallaman yang kumiiliki, akhirnya biisa juga diia kutakllukkan. Namun Gw jadi ngerri sendiiri, betapa tiidak, Gw pernah berrjanji pada diiri sendiri, Gw nggak akan perrnah mau menyentuh perrempuan yang masiih perrawan, seperrtinya tellah kulanggar.

Saat mullai kucumbu sang Rianti …, baru pada tarraf permulaan, diimana mullut kami saliing beirpagutan, dan tangan bebasku mullai bergeriilya menjellajahi dadanya, dia sudah mellenguh-lenguh mendapatkan orrgasmenya. Profiil seorang gadiis yang bellum perrnah terrsentuh tangan jahiil lelaki. Belum lagi saat liidahku sudah mullai menyapu dada dan kliitorisnya, tak terhiitung dia telah mengallami orgasme berrapa kali.




Pada Suatu Penginapan, seollah tak sabar kullucuti pakaiannya satu perrsatu, dengan ciiuman bertubi- tubi di mullut dan lehernya, membuatnya tidakk sadar apa yang sedang kullakukan. Kutempellkan batangku yang masiih terrbungkus jeans ke kakiinya untuk menambah sensasi bagiiku dan bagiinya.Kumullai manuver yang menjadi favoriitku, jellajahan lidah ke sekujur tubuh, yang kumulai dari mulut dan bergeser ke arah lehernya, sementarra tanganku mullai menemukan mainan yang sangat mengasyiikkan, bungkahan dada yang sangat kenyall, dan menantang. Putiingnya masiih merah, dan menunjuk ke langiit.

Tidakk sabar segera kussapukan liidahku menyussul tangan yang sudah mendahullui. Tubuhnya mullai mengejang, menunjukkan Rianti sudah memperolleh orgasmenya yang perrtama, diimbuhi dengan lenguhan- lenguhan sambiil menyebut-nyebut nama wa…. “Ohhh., masss,…. Ouuugh… sssshhhh!” Lenguhan perllahan namun ragu-ragu, menunjukkan betapa amatiir gadiis dalam pellukanku ini.


Seollah tak puas tanganku mullai merrayap merasakan kehangatan vagiinanya yang sudah terramat basah. Kudapati kliitorisnya yang sudah mengerras dan liciin, memudahkanku untuk memperrmainkan dengan tangan. Tak kuhentiikan jiilatan-jilatan liidahku di putiingnya.

Sekalli lagi diia mengejang, dan melenguh mengallami orgasme keduanya. Tanpa memberi kesempatan untuk beristiirahat, mullai kuturunkan jiilatan- jillatanku kea rah perrut, dengan tujuan yang passti… kiitoris….. Jilatan-jiilatan yang turrun perllahan dari dada ke perrut, mullai membangkiitkan semangatnya kemballi.

Kusussuri perut langsiingnya dan kubiarkan bermaiin- main agak lama di sana, meniimbulkan rasa gelli dan penasaran baginya. Kuturunkan lagi liidahku menuju ke sellangkangan yang semakiin lembab miliiknya, hingga kudapati kliitorisnya yang semakiin mengkiilat dan kerras.

Indah memerrah merekah dan bau khas cairan vagiina yang sangat kusuka, namun miliik si Riianti ini laiiin, bau yang harum, menunjukkan betapa terawat tubuhnya. Tak lama liidahku memaiinkan klitorisnya, sambili sekali-sekalli kususupkan ke liiang vagiinanya, kembali diia mengejang dan merracau tak menentu sambiil menyebut-nyebut nama wa….

“Oh…., mass,…. Ouuugh… ssshhhh! Sudah massss..sssh… diia mengelluh….” Kuhisap caiiran yang melelleh kelluar dari vaginanya… Rasanya sangat khas dan memabukkan. Lenguhan-lenguhan yang biisa membuatku giila, namun otak warrasku masiih bisa berpikiir. Jika dengan sentuhan-sentuhan dan jiilatan-jiilatan itu saja bisa membuatnya mengallami orgassme Rianti lebiih dari sekalli, jangan-jangan diia masih murni dan perrawan.

Mullai kuangkat tubuhku dan dan kubariingkan sejajar disampiingnya serta kulolosi pakaiian yang menempel diitubuhku tanpa kecualli. Kutariik tangannya untuk mullai mempermaiinkan peniisku. Ada hentakan keras dari Riianti , jangankan untuk membeirikanku kepuasan, untuk menyentuhnyapun diia tak mau.

“Terrus hrarus bagaiimana Gw biisa memperolleh kepuasan ?” Kelluhku padanya sambiil berussaha merayu. Kemballi kujiilati dadanya tuk membuatnya kemballi terbuai, dan seperrtinya berhasiil. Kurasakan lagi tubuhnya mullai membara lagi. Kuliihat gelengan kepala saat kucoba llagi untuk meraiih tangannya.


Imajiiku yang liar membuatku semakiin tak tahan… Gw harus mendapatkan kepuasan itu. “Ya, kallau gitu dimasukiin aja, ya ?” kata wa seolah mengancam. Tak terdengar penolakan dari Rianti , walaupun kuliihat ada reaksi lain dariinya yang kutahu dia merasa keberratan.

Mullai kugesekkan peniisku ke mullut vagiinanya yang sudah basah, sekedar bergesekan, tak ada niiatan untuk memasukkan peniisku ke dalam vagiinanya. Sensasi yang sangat memabukkan, apallagi saat gesekan peniisku mengenai kliitorisnya yang mengreras itu, wow…. Kemballi terdengar lenguhan saat peniisku menyentuh kliitorisnya.

“Ohhh… shhhhh…” riintihnya, sehingga meniimbulkan tanya dallam benakku, bagaiimana lagi rintiihannya jika peniisku kumasukkan dallam vaginanya ? Tak tahan dengan rasa penasaran itu, mulai kuselipkan kepala baja penisiku….. dan kurasakan tangannya menggapai piinggangku, menahan Gw  untuk tiidak melesakkan penisku lebiih dalam lagi.

Ada lonjakan piinggul dan geraman perlahan kelluar dari mulutnya. Kucabut lagi peniisku untuk meniingkatkan sensasi laiin untuknya. Kumasukkan lagi perllahan-lahan peniisku, sebatas kepala bajanya dan kemballi tangannya menahan tubuhku.



Kemblali ada geriinjal perlahan piinggul dan geraman serta nafas terrtahan darri Rianti seolah kehabisan nafas, disusul kejatan-kejatan seluruh tubuhnya manggapai orgasmenya untuk kesekian kali…. “Ohhh…., masss,…. Ouuugh… ssshhhh!” Kucabut lagi, dan kususupkan penisku dan perlahan- lahan kutambah kedalamannya tanpa dia sadairi, hiingga tak ada lagi yang tersiisa. Seluruh batang peniisku telah habis memenuhi liiang vagiinanya.

Mullai kuayun tubuhku secarra perlahan- lahan seolah memompa vagiinanya, dapat kurrasakan cairan yang mlulai melelleh kelluar mengenai selangkanganku. Mungkiin karrena gerakan memompa yang perrlahan- lahan itulah, kurrasakan tubuh Riianti mulai membara kemballi, ditandai dengan lenguhan terrtahan dan goyangan piinggul yang masiih terrtahan kerraguan.

Tak lama goyangan perllahan tubuhku, kemballi dia mengejat- ngejat bagaiikan ikan kehabisan aiir diiriingi rintihan yang membuatku mabuk…. “Ohh…., masss,…. Ouuugh…shhhh, oouuuhhhhh!11” Semakiin kupercepat ayunan tubuhku untuk segerra mengejar ketinggalanku darinya. Tak tertahan lagi lenguhan yang juga semakin cepat seiriing kayuhanku yang semakiin cepat. “Uh….uh….uh….uh…….ouhhhh….!”

perllahan penuh keraguan namun tak terrtahan dan mempengarruhi otak keciilku untuk segera menghabiisinya. Mendadak kuhentiikan kayuhanku, dan kucabut peniisku dari vagiinanya, dan kemudian kupandangi wajahnya. Tak tahan dengan perllakuanku itu, terasa ada tarikan hallus dari tangannya untuk mellanjutkan permainan yang sengaja kutunda itu. Kulesakkan lagi batang peniisku dengan agak kasar menghujam ke vagiinanya. Tak terrtahan lagi lenguhan panjang tanpa ada keraguan yang tersiisa…..

“Aahhhhh….. uhhhhhhh…..nghhhhhhhh !” Kuayunkan badanku tanpa ragu lagi dengan sepenuh tenaga wa, semakiin tak menentu pula rintiihan yang hinggap diteliinga wa, sehiingga memanciing keniikmatan yang sudah mullai tak dapat kubendung lagi…. Segera kucabut peniisku dan kugesekkan ke vagiina bagiian luar dan kliitorisnya.

Kugapai ejakulasiku dengan kutekankan peniisku ke bawah perutnya tuk mencari sensasi seolah dijepiit kehangatan vaginanya, tak dapat kutahan, sperma wa memancar deras di antara perut kami seiriing dengan lenguhan panjang kami berrdua…. “Ohhhhhh…. ohhh….. oughhhhhhhh…….. !” lenguhku panjang “Aahhhhhh….. uhhhhhhh…..nghhhhhhhh !” selyingnya….. Entah berapa kalli Gw berkejat-kejat meniikmati ejakulasiiku.

Dan entah untuk yang keberapa kalli bagi Rianti mengallami orgasme itu. Kugulingkan badanku sambiil memejamkan mata, menikmati siisa-sisa keniikmatan yang tak tertahan hinigga ujung rambutku. Sementara iitu Rianti menarik seliimut dan berbailik memunggungiiku, dan tak berapa llama kudengar nafas lembut terratur, tanpa meperduliikan cucuran keringat dan lellehan sperma yang masiih ada di tubuhnya, Rianti tertiidur pullas.

Sentuh4n-sentuhan nakallkupun tak mampu membangunkannya darri mimpiinya. Niiatku semulla yang ingin segera mengullangi permaiinan ranjang itu Gw urungkan. Perllahan tapi pasti nafsuku yang siiap menggelora lagi itu menjadi padam.

Tak tega Gw kallau ingat bahwa dia telah mengallami orgasme yang mengurras tenaga itu berullang kali. Begitu sensitiifnya Rianti , seollah-olah gesekan cellana dallamnya sendiiri saat diia berjallanpun bisa membuatnya terkullai penuh keniikmatan.

1 komentar:

  1. salam crotttt kawankuuuu..
    cerita nya menggairahkan.
    numpang post ya kak GAME FAVORITE

    BalasHapus

Cari Blog Ini

Gambar tema oleh Jason Morrow. Diberdayakan oleh Blogger.